Peristiwa Mobil Tercebur Kembali di Bundaran HI
Peristiwa mobil tercebur sungai kembali marak terjadi, khususnya di Jakarta Barat dan Pusat. Bahkan, hingga memakan korban jiwa. Seperti yang terjadi kemarin, sebuah mobil Toyota Rush hitam dengan nomor polisi B135 LIS masuk sungai di Kalideres, Jakarta Barat. Akibatnya, empat penumpang tewas seketika.
Peristiwa serupa juga terjadi, pada Minggu, 22 Mei 2011, sebuah kontainer bermuatan kertas seberat 20 ton masuk sungai di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat. Namun tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
"Dari semua kejadian, rata-rata pengemudi membawa kendaraan dalam kecepatan tinggi dan mengantuk," kata Kasat Lantas Polres Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Sularno dihubungi VIVAnews.com, Jumat 3 Mei 2011.
Menurut Sularno di wilayah Jakarta Barat yang rawan terjadi kecelakaan kendaraan tercebur di sungai dan kali, yakni Daan Mogot dan Kalideres. "Dua daerah itu memang terdapat kali yang cukup besar. Namun, dari segi struktur jalan dan penerangan jalan cukup baik. Begitu juga jarak antara sungai dan jalan raya cukup luas, sekitar 5-6 meter," katanya.
Jadi, kata dia, kecelakaan terjadi lebih disebabkan karena faktor pengendara yang membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi, mengantuk, serta mabuk.
Hal serupa juga terjadi di wilayah Jakarta Pusat, namun kecelakaan mobil terjun bukan di sungai, melainkan kolam bundaran HI (Hotel Indonesia). Data di Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tercatat, dalam setahun setidaknya ada enam kendaraan roda empat yang terjun ke dalam kolam Bundaran HI. "Kalau peristiwa di Bundaran HI, lebih disebakan karena pengemudi yang mabuk dan mengantuk," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa.
Mengantisipasi hal itu, pihaknya terus melakukan razia terhadap pengemudi mabuk. "Razia pengemudi mabuk sudah dimulai di kawasan Sudirman - Thamrin. Nanti akan kita perluas lagi ke titik-titik ruas jalan lainnya, khususnya yang memang daerah rawan kecelakaan," kata Royke.
Operasi terhadap pengemudi mobil di kawasan Sudirman - Thamrin sudah dilakukan sejak tanggal 27 Mei lalu digelar dari pukul 02.00 - pukul 05.00. Sasarannya pengemudi yang membawa mobil dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh alkohol dan narkoba. Kepala Satuan Patroli Pengawal (Patwal) Polda Metro Jaya, AKBP Ipung Purnomo mengatakan, razia pengemudi mabuk sudah berjalan seminggu. Dalam operasi tersebut, sekitar 60 mobil terjaring razia tersebut. Namun hasilnya nihil. "Kami belum mendapati pengemudi yang mabuk," jelas Ipung.
Dalam razia tersebut, petugas memantau setiap kendaraan roda empat yang melaju ke arah Bundaran HI. "Bisa kelihatan dari laju kendaraannya oleng dan kecepatannya tinggi. Kalau sudah begitu kita langsung hentikan," tegasnya. Jika didapati dalam kondisi mabuk, otomatis pengemudi kendaraan langsung ditilang. Selain itu, jika di mobilnya ditemukan narkoba atau benda terlarang seperti senjata tajam dan senjata api, maka pengemudi yang bersangkutan bisa dijerat pasal pidana umum.
Berikut catatan peristiwa mobil terjun di bundaran HI (Hotel Indonesia) :
Pada 8 Januari 2011, sedan Porrsche Boxter B 8707 OM tercebur karena menabrak beton pembatas bundaran.
Kemudian, 22 Januari dini hari, Toyota Innova juga tercebur. Umumnya, kecelakaan terjadi karena memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi dalam kondisi ngantuk ataupun mabuk.
Empat bulan kemudian, sebuah mobil Toyota Avanza juga tercebur di kolam Bundaran HI. Kecelakaan itu terjadi pukul 03.00 WIB, Rabu 18 Mei 2011. Mobil yang dikendarai Roy Indra Franrsiskus itu melaju dalam keadaan kencang di Jalan Sudirman menuju Thamrin
Terakhir, sebuah mobil kembali terjun ke kolam Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu pagi, 25 Mei 2011. (eh)• VIVAnews
0 Komentar untuk "Peristiwa Mobil Tercebur Kembali di Bundaran HI"
Syukron telah mengomentari tautan blog ini, Insya Alloh jadi refleksi menuju berkemajuan