Powered by Blogger.

Kaifiyah ber-Do'a


Doa adalah senjata. Sebagai hamba Allah, kita diwajibkan berdoa untuk mewujudkan impian-impian kita. Hal ini dilakukan untuk menepis rasa sombong dalam diri. Menghilangkan rasa takabbur atas kerja keras yang telah dilakukan. Karena semuanya tidak mungkin terjadi jika tidak atas kehendak Allah SWT.
Doa juga bentuk dari perendahan diri kita kepada Allah SWT. Setiap kegagalan-kegagalan yang terjadi padahal kita sudah berusaha keras untuk mencapainya namun tetap saja gagal, mengharuskan kita butuh pada sebuah keajaiban, sebuah pertolongan yang bisa menjadikan suatu hal yang tak mungkin menjadi mungkin.
Namun terkadang doa-doa yang kita panjatkan tidak kunjung dikabul. Allah masih belum menjawab doa-doa kita. Kira-kira apa yang terjadi? Bukankah Allah pernah berfirman “ud’uuni istajib lakum” “Berdoalah niscaya aku akan mengabulkannya” Lantas kenapa doa-doa kita tidak dijawab-Nya? Apa ada yang salah dengan doa-doa kita?

Ya… bisa jadi. Mungkin saja ada yang salah saat kita berdoa. Kita mungkin tidak mengerti tentang bagaimana seharusnya berdoa yang baik. Adab doanya seperti apa. Oleh karena itu kita mesti tahu tata cara dan adab berdoa.  Ustadz Ulis Tofa, Lc memberi 10 tip agar setiap doa yang kita panjatkan bisa diijabah oleh Allah SWT.
ADAB BERDOA

1. MEMAKAN MAKANAN DAN PAKAIAN DARI YANG HALAL
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tanganya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa : Ya Rabbi, ya Rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan.?” Imam Muslim

2. HENDAKNYA MEMILIH WAKTU DAN KEADAAN YG UTAMA, seperti:

  • Tengah malam, Rasulullah saw. bersabda: “Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hambanya adalah di waktu tengah malam akhir. Jika kamu mampu menjadi bagian yang berdzikir kepada Allah, maka kerjakanlah pada waktu itu.” Dari Jabir berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya bagian dari malam ada waktu yang apabila seorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dan sesuai dengan waktu itu, pasti Allah mengabulkannya.” Imam Ahmad menambah: “Itu terjadi di setiap malam.”
  • Saat sujud. Rasulullah saw. bersabda: “Dan adapun ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa, niscaya akan diijabahi doa kalian.
  • Ketika adzan. Rasulullah saw. bersabda: “Ketika seorang muadzin mengumandangkan adzan, maka pintu-pintu langit dibuka, dan doa diistijabah.
  • Antara adzan dan iqamat. Rasulullah saw. bersabda: “Doa antara adzan dan iqamat mustajab, maka berdoalah.”
  • Ketika bertemu musuh. Dari Sahl bin Saad, dari Nabi saw. bersabda: “Dua keadaan yang tidak tertolak atau sedikit sekali tertotak; doa ketika adzan dan doa ketika berkecamuk perang.”
  • Ketika hujan turun. Dari Sahl bin Saad dari Nabi saw. bersabda: “Dan ketika hujan turun.”
  • Potongan waktu akhir di hari Jum’at. Rasulullah saw. bersabda: “Hari Jum’at 12 jam tiadalah seorang muslim yang meminta kepada Allah sesuatu, kecuali pasti Allah akan memberinya. Maka carilah waktu itu di akhir waktu bakda shalat Ashar.”
  • Doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya. Dalam riwayat Imam Muslim dari Abu Darda’ berkata: “Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang berdoa bagi saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya itu, kecuali Malaikat berkata, bagimu seperti apa yang kamu doakan untuk saudaramu.” Dalam kesempatan yang lain Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang al-akh bagi saudaranya tanpa sepengetahuan dirinya tidak tertolak.”
  • Hendaknya ketika tidur dalam kondisi dzikir, kemudian ketika bangun malam berdoa. Dari Muadz bin Jabal dari Nabi saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang tidur dalam keadaan dzikir dan bersuci, kemudian ketika ia bangun di tengah malam, ia meminta kepada Allah suatu kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah pasti mengabulkannya.”
3. BERDOA MENGHADAP KIBLAT DAN MENGANGKAT TANGAN

Dari Salman Al-Farisi berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah. Dia malu jika ada seseorang yang mengangkat kedua tangannya berdoa kepada-Nya, Dia tidak menerima doanya, nol tanpa hasil.”

4. DENGAN SUARA LIRIH, TDK KERAS & TDK TERLALU PELAN

Rasulullah saw. bersabda: “Wahai manusia, sesungguhnya Dzat yang kalian berdoa kepada-Nya tidak tuli dan juga tidak tidak ada / gaib.”

5. TDK MELAMPAUI BATAS DALAM BERDOA

Allah swt. berfirman: “Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan penuh rendah diri dan takut (tidak dikabulkan). Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang melampaui batas.” Al-A’raf:55. Contoh melampai batas dalam berdoa adalah minta disegerakan adzab, atau doa dalam hal dosa dan memutus silaturahim dll.

6. RENDAH DIRI DAN KHUSYU.
Allah swt. berfirman:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” Al-Araf:55. Allah swt. berfirman dalam surat Al-Anbiya’:90:
“Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”

7. SADAR KETIKA BERDOA, YAKIN AKAN DIKABULKAN DAN BENAR DALAM PENGHARAPAN

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Berdoalah kepada Allah, sedangkan kalian yakin akan dikabulkan doa kalian. Ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” Imam Ahmad
Rasulullah saw. juga bersabda: “Jika salah satu di antara kalian berdoa, maka jangan berkata: “Ya Allah ampuni saya jika Engkau berkenan. Akan tetapi hendaknya bersungguh-sungguh dalam meminta, dan menunjukkan kebutuhan.”
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kaifiyah ber-Do'a"

Syukron telah mengomentari tautan blog ini, Insya Alloh jadi refleksi menuju berkemajuan

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top